5 Contoh Puisi Terzina dalam Bahasa Indonesia - Berjumpa lagi dengan saya, pada kesempatan malam hari ini saya akan mengajak teman-teman lagi untuk mengetahui contoh-contoh dari puisi baru, yaitu contoh-contoh dari puisi terzina dalam bahasa Indonesia. Pelajaran puisi dan jenis-jenisnya sudah kita pelajari ya saat di bangku sekolah, untuk itu disini saya akan membantu teman-teman untuk mengingatnya kembali yang tentunya akan membuat temen-temen paham kembali mengenai materi ini.
![]() |
Google Image - 5 Contoh Puisi Terzina dalam Bahasa Indonesia |
Berdasarkan bentuknya, puisi baru terdiri atas beberapa jenis. Adapun bentuk yang dimaksud adalah jumlah baris di setiap baitnya. Salah satu diantara jenis-jenis puisi baru berdasarkan bentuknya tersebut adalah terzina. Puisi terzina adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri atas tiga baris. Untuk mengetahui seperti apa bentuk puisi ini, yuk perhatikan uraian di bawah ini!
5 Contoh Puisi Terzina dalam Bahasa Indonesia
Contoh Puisi Terzina dalam Bahasa Indonesia
Berikut dibawah ini adalah 5 contoh puisi terzina dalam bahasa Indonesia:
Contoh 1
Aku Ingin
Karya: Sapardi Djoko Damono
aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(1989)
Aku Ingin
Karya: Sapardi Djoko Damono
aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(1989)
Contoh 2
Dongeng Kucing
Karya: Sapardi Djoko Damono
Lengking klakson dan rem mobil itu
meninggalkan jejak asap knalpot, debu,
dan seekor kucing yang sekarat.
Di dalam rumah, tangis seorang gadis kecil,
lalu suara menghibur seorang ibu
menyelundupkan ajal ke negeri dongeng.
Jalan memang dibangun untuk mobil,
manusia, dan juga–tentu saja–kucing;
tak boleh kita mencurigai campur-tangan-Mu, bukan?
Contoh 3
meninggalkan jejak asap knalpot, debu,
dan seekor kucing yang sekarat.
Di dalam rumah, tangis seorang gadis kecil,
lalu suara menghibur seorang ibu
menyelundupkan ajal ke negeri dongeng.
Jalan memang dibangun untuk mobil,
manusia, dan juga–tentu saja–kucing;
tak boleh kita mencurigai campur-tangan-Mu, bukan?
Contoh 3
Pokok Kayu
Karya: Sapardi Djoko Damono
“suara angin di rumpun bambu
dan suara kapak di pokok kayu,
adakah bedanya, Saudaraku?”
“jangan mengganggu,” hardik seekor tempua
yang sedang mengerami telur-telurnya
di kusut rambut Nuh yang sangat purba
Contoh 4
dan suara kapak di pokok kayu,
adakah bedanya, Saudaraku?”
“jangan mengganggu,” hardik seekor tempua
yang sedang mengerami telur-telurnya
di kusut rambut Nuh yang sangat purba
Contoh 4
Hanya
Karya: Sapardi Djoko Damono
hanya suara burung yang kaudengar
dan tak pernah kau lihat burung itu
tapi tahu burung itu ada di sana
hanya desir yangin yang kaurasa
dan tak pernah kaulihat angin itu
tapi percaya angin itu di sekitarmu
hanya doaku yang bergetar malam ini
dan tak pernah kaulihat siapa aku
tapi yakin aku ada dalam dirimu
Contoh 5
Masih Pagi
Karya: Sapardi Djoko Damono
dan tak pernah kau lihat burung itu
tapi tahu burung itu ada di sana
hanya desir yangin yang kaurasa
dan tak pernah kaulihat angin itu
tapi percaya angin itu di sekitarmu
hanya doaku yang bergetar malam ini
dan tak pernah kaulihat siapa aku
tapi yakin aku ada dalam dirimu
Contoh 5
Masih Pagi
Karya: Sapardi Djoko Damono
Masih pagi begini kamu mau ke mana?
Kemarin kamu bilang sakit,
sekarang pagi-pagi malah sudah bangun.
dan siap-siap pergi.
Wajahmu tampak pucat,
coba saja lihat di cermin.
Kamu tak takut lagi lihat cermin, bukan?
Cermin tidak pernah bermaksud
menakut-nakuti,
sekadar memberi tahu
bahwa kita sudah sampai
di ruas tertentu.
Ya, ketika galur-galur di wajah kita
tampak tambah tegas.
Apa kamu bilang? Tanda sudah tua?
Tentu saja, tapi apa
hubungannya dengan makam?
Siapa yang berhenti?
Maksudku, siapa yang menyuruhmu
berhenti lekas-lekas?
Dan sekarang kamu malah mau pergi.
Ini kan masih pagi. Benar,
katamu cermin semakin menyakitkan,
suka cerewet dan memeri tahu kita
macam-macam yang sebenarnya
tidak kita pahami benar
tetapi yang membuat kita jengkel
sehingga tidak begitu suka lagi bercermin.
Tapi, apa pula urusannya?
Ini masih pagi, kamu mau ke mana?
Kemarin kamu bilang sakit,
sekarang pagi-pagi malah sudah bangun.
dan siap-siap pergi.
Wajahmu tampak pucat,
coba saja lihat di cermin.
Kamu tak takut lagi lihat cermin, bukan?
Cermin tidak pernah bermaksud
menakut-nakuti,
sekadar memberi tahu
bahwa kita sudah sampai
di ruas tertentu.
Ya, ketika galur-galur di wajah kita
tampak tambah tegas.
Apa kamu bilang? Tanda sudah tua?
Tentu saja, tapi apa
hubungannya dengan makam?
Siapa yang berhenti?
Maksudku, siapa yang menyuruhmu
berhenti lekas-lekas?
Dan sekarang kamu malah mau pergi.
Ini kan masih pagi. Benar,
katamu cermin semakin menyakitkan,
suka cerewet dan memeri tahu kita
macam-macam yang sebenarnya
tidak kita pahami benar
tetapi yang membuat kita jengkel
sehingga tidak begitu suka lagi bercermin.
Tapi, apa pula urusannya?
Ini masih pagi, kamu mau ke mana?
5 Contoh Puisi Terzina dalam Bahasa Indonesia - Demikianlah beberapa contoh puisi terzina dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh puisi lainnya, maka pembaca bisa mengunjungi 9 Contoh Puisi Distikon dalam Bahasa Indonesia, 4 Contoh Puisi Quatrain dalam Bahasa Indonesia, & 4 Contoh Puisi Quint dalam Bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat ya, dan sampai jumpa!