9 Contoh Puisi Distikon dalam Bahasa Indonesia - Hai gaes, pada malam hari ini mimin ingin mengajak kalian semua belajar mengenai contoh-contoh puisi lagi nih, selain puisi oktaf atau stanza, soneta, quint, quatrain, sektet, dan terzina. Sekarang kita akan belajar mengenai contoh-contoh dari puisi distikon.
![]() |
Google Image - 9 Contoh Puisi Distikon dalam Bahasa Indonesia |
Distikon adalah sebuah puisi yang di tiap baitnya terdiri atas dua baris. Di artikel ini juga saya akan memberikan beberapa contoh puisi distikon dari para penyair di Indonesia. Untuk itu, perhatikan uraian di bawah ini sampai selesai yah teman! hehe
9 Contoh Puisi Distikon dalam Bahasa Indonesia
Contoh Puisi Distikon dalam Bahasa Indonesia
Berikut di bawah ini adalah 9 contoh puisi distikon dalam bahasa Indonesia:
Contoh 1
Hutan Karet
Karya: Joko Pinurbo
–in memoriam: Sukabumi
Daun-daun karet berserakan.
Berserakan di hamparan waktu.
Suara monyet di dahan-dahan.
Suara kalong menghalau petang.
Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan.
Berloncatan di semak-semak rindu.
Dan sebuah jalan melingkar-lingkar
membelit kenangan terjal.
Sesaat sebelum surya berlalu
masih kudengat suara beduk bertalu-talu.
(1990)
Contoh 2
Kurcaci
Karya: Joko Pinurbo
Kata-kata adalah kurcaci yang muncul tengah malam
dan ia bukan pertapa suci yang kebal terhadap godaan.
Kurcaci merubung tubuhnya yang berlumuran darah,
sementara pena yang dihunusnya belum mau patah.
(1998)
Contoh 3
Kata-kata adalah kurcaci yang muncul tengah malam
dan ia bukan pertapa suci yang kebal terhadap godaan.
Kurcaci merubung tubuhnya yang berlumuran darah,
sementara pena yang dihunusnya belum mau patah.
(1998)
Contoh 3
Bunga
Karya: Sitor Situmorang
Bunga di atas batu
Dibakar sepi
Mengatas indera
Ia menanti
Bunga di atas batu
Dibakar sepi
Contoh 4
Bunga di atas batu
Dibakar sepi
Mengatas indera
Ia menanti
Bunga di atas batu
Dibakar sepi
Contoh 4
Catatan Tahun 53
Karya: Sitor Situmorang
Dalam gua berseru
Hanya gema bertalu-talu
Batu termangu
(menitik air satu-satu)
Mari diam duduk lelap
Berkisah dalam gelap
Tentang hidup dan ia yang lupa
(Cahaya di luar lebih sendiri darii kita)
Contoh 5
Dalam gua berseru
Hanya gema bertalu-talu
Batu termangu
(menitik air satu-satu)
Mari diam duduk lelap
Berkisah dalam gelap
Tentang hidup dan ia yang lupa
(Cahaya di luar lebih sendiri darii kita)
Contoh 5
Mimpinya
Karya: Sitor Situmorang
I
Pada segala surat menanti nama
Pada segala surat dinanti nama
II
Pada segala air terpasang layar
Pada segala air terkulai layar
III
Pada segala mata menanti cahaya
Pada segala mata dinanti cahaya
Contoh 6
I
Pada segala surat menanti nama
Pada segala surat dinanti nama
II
Pada segala air terpasang layar
Pada segala air terkulai layar
III
Pada segala mata menanti cahaya
Pada segala mata dinanti cahaya
Contoh 6
Mata Arjuna
Karya: Chandra Malik
Panah mengasah arah,
busur menyusur kesiur.
Sekelebat syahwat terjerat,
daku bidik dada dikau.
Jakarta, 2006
Contoh 7
Panah mengasah arah,
busur menyusur kesiur.
Sekelebat syahwat terjerat,
daku bidik dada dikau.
Jakarta, 2006
Contoh 7
Ingin Dicinta
Karya: Chandra Malik
Ketika sendiri, siapa yang bersamamu?
Apakah sepi, ataukah Rindu?
Ketika kita bersama, apa yang kau rasa?
Apakah bahagia, ataukah derita?
Siapa di antara kita yang berbohong?
Siapa memelihara omong kosong?
Tidakkah manusia memang seharusnya memiliki cita-cita?
Tidakkah manusia memang selayaknya ingin dicinta?
Salatiga, 5 Desember 2015
Ketika sendiri, siapa yang bersamamu?
Apakah sepi, ataukah Rindu?
Ketika kita bersama, apa yang kau rasa?
Apakah bahagia, ataukah derita?
Siapa di antara kita yang berbohong?
Siapa memelihara omong kosong?
Tidakkah manusia memang seharusnya memiliki cita-cita?
Tidakkah manusia memang selayaknya ingin dicinta?
Salatiga, 5 Desember 2015
Contoh 8
Tanda Mata
Karya: Chandra Malik
Bagiku, engkaulah tanda mata.
Sejak bertemu, nyata selamanya.
Bagiku, engkau adalah cahaya.
Dari binarmu, tatapanku bermula.
Bagiku, engkaulah penglihatan.
Di setiap waktu, di setiap ingatan.
Bagiku, engkau arah memandang.
Pada matamu, mataku berpulang.
Denpasar, 22 Desember 2015
Bagiku, engkaulah tanda mata.
Sejak bertemu, nyata selamanya.
Bagiku, engkau adalah cahaya.
Dari binarmu, tatapanku bermula.
Bagiku, engkaulah penglihatan.
Di setiap waktu, di setiap ingatan.
Bagiku, engkau arah memandang.
Pada matamu, mataku berpulang.
Denpasar, 22 Desember 2015
Contoh 9
Misykat
Karya: Chandra Malik
Jarak hatiku ke hatimu lebih dekat
dari jauh hatimu ke hatiku, Misykat.
Lebih dulu aku sampai ke alamat,
bahkan sebelum engkau berangkat.
Solo, 13 Januari 2016.
9 Contoh Puisi Distikon dalam Bahasa Indonesia - Demikian beberapa contoh puisi distikon. Semoga bermanfaat untuk temen sekalian dalam mempelajari materi tentang bahasa Indonesia khususnya dalam mempelajari puisi. Maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan kata di atas. Cukup sekian dari saya dan sampai jumpa di artikel menarik selanjutya!